TOPIK
Menajemen
Kelas pada Siswa SMA NEGERI 5 MEDAN
JUDUL
Proses
Belajar yang Efektif, Kreatif dan Edukatif
pada
Siswa SMA NEGERI 5 MEDAN
KELOMPOK 9
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang sudah memberi rahmat, karunia serta
taufik dan hidayah, sehingga kita masih dapat beraktivitas sebagaimana seperti
biasanya. Begitu pula dengan kami, hingga kami dapat menyelesaikan tugas
laporan observasi psikologi pendidikan ini. Laporan ini disusun berdasarkan
observasi yang kami lakukan di SMA NEGERI 5 MEDAN. Laporan ini berisi proses
berlangsungnya pembelajaran dan pengajaran yang menciptakan lingkungan kelas
positif.
Terimakasih
kami ucapkan kepada dosen pembimbing yang sudah memberi arahan kepada kami.
Terimakasih kami ucapkan kepada Kepala Sekolah serta staff pengajar SMA NEGERI
5 yang memberikan kesempatan kepada kami dalam melakukan observasi. Terimakasih
kepada adik-adik siswa SMA NEGERI 5 yang sudi menerima kehadiran kami dalam memenuhi
tugas ini. Terimakasih kami ucapkan kepada teman-teman yang telah memberi
dukungan dalam menyelesaikan laporan ini.
Besar
harapan kami agar laporan ini dapat bermanfaat serta memperluas wawasan pembaca
mengenai Psikologi Pendidikan. Dan tidak lupa pula, kami selaku tim penulis
memohon maaf apabila terdapat kekurangan di dalam laporan yang kami tulis ini.
Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca.
Medan, 06 April 2017
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................................
BAB I PERENCANAAN ................................................................................................
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................
1.2 Tujuan Penulisan ........................................................................................
1.3
Landasan Teori .........................................................................................
BAB II PELAKSANAAN ...............................................................................................
2.1 Identitas Sekolah .......................................................................................
2.2 Sampel Observasi ......................................................................................
2.3 Jadwal Pelaksanaan Observasi ..................................................................
2.4 Waktu Observasi .......................................................................................
2.5 Pembagian Tugas dalam Kelompok ..........................................................
2.6 Alat dan Bahan yang digunakan ...............................................................
2.7 Analisis Data .............................................................................................
BAB III LAPORAN OBSERVASI ................................................................................
3.1 Jadwal Kegiatan SMA NEGERI 5 MEDAN ...........................................
3.2 Sistematika Observasi ...............................................................................
3.3 Pembahasan Hasil Observasi dengan Teori
Psikologi Pendidikan ............
3.4 Tatanan Ruang Kelas ................................................................................
3.3 Evaluasi .....................................................................................................
BAB IV PENUTUP .........................................................................................................
3.1 Kesimpulan ................................................................................................
3.2 Saran ..........................................................................................................
3.3 Testimoni Anggota Kelompok ..................................................................
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................
BAB I
PERENCANAAN
1.1
Latar Belakang
Proses belajar
atau pembelajaran merupakan proses utama dalam psikologi pendidikan. Dalam
proses pembelajaran, anak diberi pembelajaran dari yang tidak mengerti menjadi
mengerti. Jadi, pembelajaran ( Learning )
dapat didefinisikan sebagai pengaruh permanen atas perilaku, pengetahuan dan
keterampilan berpikir yang diperoleh melalui pengalaman.
Pendidikan
merupakan suatu bimbingan yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain
dengan tujuan memperoleh pemahaman baru. Pendidikan tidak hanya diperoleh dari bangku
sekolah, akan tetapi dapat diperoleh di lingkungan keluarga dan lingkungan
masyarakat. Pada dasarnya setiap anak memiliki potensi dalam dirinya yang harus
dikembangkan melalui pendidikan dan fasilitator yang tepat.
Seorang pendidik
sudah selayaknya memahami karakteristik dari masing-masing anak didiknya. Hal
ini dikarena setiap anak memiliki potensi, tigkat pemahaman, tingkat kemampuan,
kondisi fisik dan mental serta kebutuhan yang berbeda-beda. Sehingga, dapat
mempermudah proses belajar mengajar dan menghasilkan manajemen kelas yang
efektif.
Manajemen kelas
yang efektif mempunyai dua tujuan. Pertama, membantu siswa menghabiskan lebih
banyak waktu untuk belajar dan mengurangi waktu aktivitas yang tidak diorientasikan pada tujuan. Kedua,
mencegah siswa mengalami problem akademik dan emosional.
1.2
Tujuan Penulisan
Tujuan dari penyusunan laporan ini yaitu
untuk meningkatkan pemahaman mengenai proses belajar dan mengajar, mengetahi
penyebab mengapa siswa memiliki perilaku menyimpang dan solusi agar tercapainya
manajemen kelas yang efektif.
1.3
Landasan Teori
Fokus dalam
psikologi pendidikan dahulu adalah disiplin. Dewasa ini fokusnya pada
pengembangan dan pemeliharaan lingkungan kelas yang positif yang mendukung
pembelajaran. Hal ini melibatkan strategi manajemen proaktif bukan fokus pada
penerapan disiplin secara ketat. Secara historis kelas yang dikelola dengan
baik disebut sebagai “mesin berpelumas baik,” tetapi sekarang kelas yang
efektif dianggap seperti “sarang aktivitas”.
Strategi umum
dalam menciptakan lingkungan kelas yang positif mencakup penggunaan gaya
otoritatif dan manajemen aktivitas kelas yang efektif. Gaya manajemen kelas
yang otoritatif berasal dari gaya asuh authoritative
parenting menurut Diana Baumrind (dikutip
dari Santrock, 2004). Seperti
orang tua yang otoritatif, guru yang otoritatif akan menghasilkan murid yang
cenderung mandiri, tidak cepat puas, mau bekerja sama dengan teman, dan
menunjukkan penghargaan diri yang tinggi. Guru yang otoritatif melibatkan murid
dalam kerja sama give-and-take dan
menunjukkan sikap perhatian kepada mereka. Guru yang otoritatif akan
menjelaskan aturan dan regulasi, serta menentukan standar dengan masukan dari
murid. Secara keseluruhan, gaya otoritatif akan membantu murid menjadi pembelajar
yang aktif dan mampu mengendalikan diri.
Jacob Kounin (dikutip dari
Santrock, 2004) menyimpulkan bahwa guru yang efektif berbeda dengan guru
yang tidak efektif bukan dalam cara mereka merespons perilaku menyimpang murid,
tetapi berbeda dalam cara mereka mengelola aktivitas kelompok secara kompeten.
Kounin juga mengungkapkan karakteristik dari manajer kelompok kelas yang
efektif, yaitu:
·
Menunjukkan
seberapa jauh mereka “mengikuti”. Kounin
menggunakan istilah “whititness” untuk
mendeskripsikan strategi dimana mereka senantiasa mengikuti apa yang terjadi. Guru seperti ini
akan selalu memonitor murid secara regular.
·
Atasi
situasi tumpang-tindih secara efektif. Kounin
mengamati bahwa beberapa guru tampaknya berpikir sempit, hanya menangani satu
hal dalam satu waktu. Hal ini adalah strategi yang tidak efektif yang kerap
menimbulkan interupsi aliran proses belajar di kelas. Sebaliknya, guru
yang efektif ketika berjalan keliling
ruangan dan memeriksa pekerjaan murid, matanya tetap mengawasi seluruh kelas.
·
Menjaga
kelancaran dan kontuinitas pelajaran. Manajer yang
efektif akan menjaga aliran pelajaran tetap lancar, mempertahankan minat murid
dan menjaga murid agar tidak mudah terganggu. Guru juga harus menghindari
beberapa aktivitas yang tidak efektif yang dapat menganggu aliran pelajaran.
Aktivitas itu antara lain flip-flopping meninggalkan
aktivitas yang sedang berjalan dengan alasan yang tidak jelas, dan terlalu lama
memaparkan seuatu yang sudah dipahami murid. Tindakan lain yang dapat menganggu
aliran pelajaran dinamakan “fragmentasi”, dimana guru membagi aktivitas menjadi
komponen-komponen meskipun aktivitas itu sebenarnya bisa dilakukan sebagai satu
unit.
·
Libatkan
murid dalam aktivitas yang menantang. Kounin juga
menemukan bahwa manajer kelas yang efektif melibatkan murid dalam berbagai
tantangan tetapi bukan aktivitas yang terlalu sulit. Murid lebih sering bekerja
secara mandarin ketimbang diawasi oleh guru.
Agar bisa
berjalan lancar, kelas perlu punya aturan dan prosedur yang jelas. Guru harus
membedakan aturan dan prosedur serta mempertimbangkan kemungkinan yang tepat
untuk melibatkan murid dalam diskusi dan pembuatan aturan. Melibatkan murid
dalam penyusunan aturan kelas akan meningkatkan rasa tanggung jawab murid untuk
mematuhi aturan. Weinstein (dikutip dari
Santrock, 2004) menyatakan terdapat empat prinsip yang harus diingat
ketika guru akan menyusun aturan dan prosedur di kelas:
·
Aturan
dan prosedur harus masuk akal dan dibutuhkan.
·
Aturan
dan prosedur harus jelas dan dapat dipahami.
·
Aturan
dan prosedur harus konsisten dengan tujuan pengajaran dan pembelajaran.
·
Aturan
dan prosedur harus konsisten dengan aturan sekolah.
BAB
II
PELAKSANAAN
2.1 Identitas Sekolah
Nama Sekolah :
SMA NEGERI 5 MEDAN
Alamat : Jl. Pelajar No. 17, Teladan Timur. Medan
Kota, Kota Medan,
Sumatera Utara
Jumlah Kelas : 35 Kelas
Kepala Sekolah :
Drs. Haris H.Simamora MSi
Jumlah Guru :
Jam Aktif Belajar :
Senin – Kamis pukul 07.15 - 13.45 WIB
Jum’at pukul 07.15 - 11.45 WIB
Sabtu pukul 07.15 - 12.30
Fasilitas :
- Ruang UKS
-
Koperasi
-
Perpus
-
Mushollah
-
Lab Komputer
-
Lab Fisika
-
Lab Kimia
-
Lapangan Futsal
-
Lapangan Basket
Ekstrakurikuler :
- OSIS
-
Basket
-
Futsal
-
Karate
-
Pramuka
-
Paskibra
-
SKK
-
PMR
-
SSS
-
Hijau
2.2 Sampel Observasi
Siswa dan guru kelas XI MIPA 1 SMA
NEGERI 5 MEDAN
2.3 Jadwal Pelaksanaan Observasi
No
|
Uraian
Kegiatan
|
Waktu
Pelaksanaan
|
Maret
|
April
|
1
|
Penentuan
Topik dan Judul
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Penentuan
Teori yang Digunakan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Menanyakan
Ketersediaan SMA Negeri 5 Medan untuk Diobservasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Mengurus
Surat Izin Observasi dari Fakultas
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Menerima
Surat Izin Observasi dari Fakultas
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Memberi
Surat Izin Observasi SMA Negeri 5
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Menentukan
Hari untuk Observasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
Melakukan
Kegiatan Observasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9
|
Membuat
Laporan Observasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
10
|
Membuat
Poster
|
|
|
|
|
|
|
|
|
11
|
Membuat
Power Point Laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
12
|
Memposting
ke Blog
|
|
|
|
|
|
|
|
|
·
7 Maret 2017 :
Menentukan Topik dan Judul Observasi
·
8 Maret 2017 :
Menentukan Teori yang Digunakan
·
17 Maret 2017 :
Menanyakan Ketersediaan SMA Negeri 5 Medan untuk diobservasi
·
23 Maret 2017 : Mengurus Surat Izin dari Fakultas
·
27 Maret 2017 :
Menerima Surat Izin dari Fakultas
·
30 Maret 2017 :
Memberi Surat Izin Observasi ke Fakultas
·
31 Maret 2017 :
Menentukan Hari untuk Observasi
·
01 April 2017 :
Melakukan Kegiatan Observasi
·
02 April 2017 :
Membuat Laporan Observasi
·
06 April 2017 :
Membuat Poster
·
07 April 2017 :
Membuat Power Point Laporan
·
09 April 2017 :
Memposting ke Blog
2.4 Waktu Observasi
08.40
– 10.35 WIB
2.5 Pembagian Tugas dalam Kelompok
Fahri
Reza : Pembahasan Hasil
Observasi
Risky
Nurlita : Pembahasan Hasil Observasi
Laila
Husna : Sistematika Observasi
Dina
Hutasoit : Dokumentasi
Irene
Dorothy : Tatanan Ruang Kelas
Nabila
Annisa : Sistematika Observasi
Wina
Lorensi : Dokumentasi
2.6 Alat dan Bahan yang Digunakan
- Buku
- Pena
- Kamera untuk dokumentasi
-
Snack sebagai reward
2.7 Analisis Data
Data
diperoleh melalui kegiatan observasi langsung di SMA NEGERI 5 MEDAN. Data yang
telah diperoleh akan diolah sesuai dengan teori manajemen kelas pada Siswa
Menengah Atas.
2.8 Kalkulasi Biaya
Biaya Snack Rp. 45.000
2.9 Pelaksanaan
Penelitian
dilakukan pada tanggal 01 April 2017 di sekolah SMA NEGERI 5 MEDAN. Seluruh
anggota kelompok berkumpul di depan gerbang SMA NEGERI 5 pukul 07.30 pagi.
Disana kami melihat beberapa siswa yang berkumpul di depan gerbang. Mereka
tidak dapat masukdikarenakan terlambat. Setelah 10 menit pihak sekolah dan
satpam memberi arahan, akhirya siswa yang terlambat diizinkan masuk.
Setelah kelompok mempersiapkan diri, kelompok
memasuki gerbang sekolah dan menuju ruangan Wakil Kepala Sekolah. Di ruang
wakil kepala sekolah, kami diberikan kelas untuk melakukan observasi. Kelompok
diberi kelas XI MIPA 1 dengan mata pelajaran matematika. Awalnya wakil kepala
sekolah menjelaskan menganai kegiatan penelitian kelompok kepada guru pengampu
matapelajaran. Setelah selesai, kelompok dipersilahkan mengikuti guru
matepelajaran menuju kelas.
Pukul 08.55,
kelompok dan guru mata pelajaran matematika memasuki kelas XI MIPA 1.
Sesampainya di ruang kelas, Guru mulai mengajar sedangkan kelompok menuju
barisan belakang untuk melakukan pengamatan.
2.10 Catatan Hasil Observasi
·
Kondisi kelas cukup
padat sehingga kusi padaq barisan belakang berdempetan dengan dinding
·
Di awal observasi
keadaan kelas kondusif
·
Guru melakukan
interaksi dengan siswa, seperti mengajak siswa membuka buku, membaca materi dan
sesekali melontarkan pertanyaan minggu lalu
·
Beberapa siswa terlihat
tidak peduli dengan pelajaraan tersebut. Namun, beberapa siswa lainnya sangat
antusias
·
Guru mulai mengajarkan
materi gradien dengan cara mendiktekan pada siswa dan memberikan siswa soal
latihan
·
Guru memberi kesempatan
siswa untuk bertanya dan meontarkan pendapat
·
Guru membimbing siswa
untuk membaca buku pegangan. Namun, hampir setengah dari isi kelas tidak
membawa buku. Keadaan tersbut memnuntut guru untuk mendiktekan soal-soal kepada
siswa
·
Guru juga membebaskan
siswa berdiskusi dengan membentuk kelompok-kelompok kecil
·
Di tengah proses
pembelajaran, beberapa siswa mulai ricuh. Hal ini disebabkan karena siswa
mengalami kesulitan dalam memecahkan permasalahan pada soal.
·
Beberapa siswa aktif
bertanya dan menjawab pertanyaan do depan kelas
·
Siswa lainnya banyak
yang asyik dengan aktifitas sendiri tanpa memperdulikan guru mereka.
·
Guru berjalan
menghampiri kelompok siswa, untuk memberikan koreksi dan penjelasan
·
Siswa yang kurang
memahami materi yang diajarkan, berasumsi bahwa pelajaran yang diajarkan kurang
menjangkau seluruh keadaan siswa. Sehingga hanya siswa yang daya serapnya
tinggi saja yang mampu memahami materi
·
Guru kurang peduli
terhadap keadaan seluruh siswanya, dimana siswa yang kurang memahami pelajaran
tidak diberi kesempatan untuk mengulang
materi pelajaran yang diajarkan.
·
Guru beberapa kali
keluar ruangan dan meninggalkan siswa
·
Guru beberapa kali
mengaktifkan suasana kelas dengan bertanya dan memberi instruksi kepada siswa
·
Ketika keadaan semakin
tidak kondusif, guru mungetuk jari ke meja dan beberaoa siswa membantu guru
untuk mengamankan kelas
·
Di barisan belakang,
terjadi pembullyan antar siswa
BAB III
LAPORAN DAN EVALUASI
3.1 Pembahasan Antara Hasil Observasi dengan
Landasan Teori
3.2 Laporan
Dari
data yang diperoleh dari 45 sampel, didapatkan :
·
25 orang siswa
menyatakan bahwa tidak menyukai mata pelajaran matematika dikarenakan mereka
memiliki daya minat yang kurang dalam hal hitung hitungan dalam diri mereka.
·
20 orang siswa lainnya
menyatakan bahwa mata pelajaran matematika
asik dan menyenangkan serta mereka menyukainya.
·
Tidak ada satu orang
pun yang menyatakan bahwa mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran yang
sangat mudah karna membutuhkan keterampilan khusus untuk menyelesaikannya.
Dari data data
yang diperoleh tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar sampel
(25 murid kelas SMAN 5) menyatakan bahwa mereka tidak menyukai mata pelajaran
matematika dikarenakan menurut mereka pelajaran matematika bukanlah mata
pelajaran yang mudah karna banyaknya hitung hitungan.
3.3 Desain Poster
3.4 Evaluasi
Tugas
ini seharusnya mulai dilakukan pada pertengahan Maret. Namun, karena adanya
beberapa halangan seperti padatnya jadwal kuliah dan deadline tugas yang
mengakibatkan kurang komunikasi antar anggota kelompok . Akhirnya, tugas
observasi ini hampir beberapa minggu sempat terbengkalai.
Proses dalam
menanyakan ketersediaan SMA Negeri 5 untuk diobservasi juga mendapati banyak
kendala. Mulai dari kepala sekolah yang susah ditemui sampai dengan adanya
kegiatan Ujian Akhir Sekolah bagi siswa/i kelas 12.
Setelah pihak
sekolah menyetujui, kelompok segera mengurus surat izin fakultas. Ketika surat
izin fakultas selesai, kelompok berangkat menyerahkan surat ke SMA Negeri 5
Medan. Sesampainya di sana, kepala sekolah tidak berada di tempat dan
lingkungan sekolah digunakan sebagai tempat Olimpiade.
Perencanaan
dalam tugas ini dilakukan dengan matang, namun di hari observasi terdpat
beberapa penyimpangan. Misalnya kesulitan dalam mencari kelas yang akan di
observasi. Sesampainya di kelas, kelompok juga mendapat kendala seperti keadaan
luar kelas kurang kondusif yang mengakibatkan siswa/siswi di ruang kelas terasa
terganggu. Di akhir observasi, kelompok memberikan reward kepada siswa.
3.5 Dokumentasi
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
3.3 Testimoni Anggota Kelompok